Mahasiswa Pendidikan Geografi FIS UNY raih Gold Medal di Ajang The 2nd WIIF China, Ini Ungkapnya

Tim mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang tergabung dalam Departemen Pengembangan Kreativitas Mahasiswa BEM KM UNY berhasil meraih Medali Emas dan tiga penghargaan khusus yaitu dalam ajang The 2nd World Invention and Innovation Forum (WIIF) pada tanggal 22-25 November 2017 di Foshan, China.
Adapun Penghargaan Khusus yang telah berhasil diraih diantaranya adalah Best Award yang diberikan oleh Women’s Inventors Association “NOVA” Bosnia dan Herzegovina, Gold Award yang diberikan oleh Manila Young Inventos Association, Philippines dan Appreciated Award yang diberikan oleh Indian Innovators Association, India. Kompetisi tahun kedua ini diadakan oleh China of Inventions (CAI) dan Foshan Municipal Government yang bekerjasama dengan International Federation of Inventors’ Associations (IFIA).

Tim UNY terdiri dari Roni Marudut Situmorang (Pendidikan Geografi 2014), Singgih Bekti Worsito (Pendidikan Teknik Mekatronika 2014), Rifaldy Fajar (Matematika 2014), Debby Agustin (Biologi 2014), Riana Dwi Kurniawati (Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 2015), Prihantini (Matematika 2015), Kristian Bayu Ardianto (Pendidikan Kepelatihan Olahraga 2014) dan Lailatul Fitriyah (Pendidikan Biologi 2014). Kegiatan ini diikuti oleh inventor dari berbagai negara, diantaranya Jerman, India, Iran, Iraq, Lebanon, Malaysia, Mozambique, Maroko, Nigeria, Filipina, Polandia, Serbia, Sudan, Swedia, Syria, Togo, Uni Emirat Arab (UAE), Uganda, USA, Vanuatu, Bosnia dan Herzegovina, Perancis, Japang, Singapura dan Korea. Para peserta terbagi atas beberapa topik yaitu Artificial intelligence, Civil-military integration, Commercialization of invention achievements as well as the international technological transfers, Policies for innovations of science and technologies, Youth innovative education dan Imagination of future science and technology.

“Saya sangat senang bisa berada di ajang bergengsi seperti WIIF ini, saya dapat melihat teknologi baru unggulan dari negara-negara besar, dan mereka sangat tertarik dengan teknologi yang kami buat, karena tidak ada Gunungapi di negara-negara mereka.” Ungkap Roni Marudut Situmorang selaku Ketua Tim UNY dalam Ajang WIIF.

Tim UNY yang saat itu diwakili oleh Debby Agustin dan Roni Marudut Situmorang mempresentasikan karya yang berjudul “Volcansmart : Pre-Disaster Mitigation Volcano Eruption Android App”. Volcansmart merupakan teknologi untuk memprediksi erupsi merapi pengukuran suhu permukaan lahan di Fasies Proximal Gunungapi Merapi.

“Ada beberapa parameter untuk mengetahui suatu gunungapi akan meletus yaitu peningkatan suhu permukaan lahan, awan panas, guguran api diam, kubah tumbuh, gemuruh, kegempaan, inflasi, magnetik, SO2, gejala panjang, gejala pendek dan hujan. Berdasarkan statistik suhu permukaan lahan Merapi sebelum erupsi, suhu permukaan lahan dapat menjadi parameter utama pada Gunungapi Tipe Merapi.” Terang Roni Marudut Situmorang terkait invensi Timnya

“Pada Tahun 2010, terdapat 347 orang meninggal karena erupsi Merapi yang tidak dapat diprediksi Eksplositasnya, satu orang saja biaya selama hidupnya lebih dari harga yang dikeluarkan untuk pembuatan alat ini, apalagi 347 orang yang mungkin salah satunya bisa menjadi pemimpin bangsa. Hal inilah yang membuat saya akan selalu mengembangkan Alat yang akan menjadi satu kesatuan dalam Sistem Peringatan Dini Volcansmart, dimulai dari skripsi saya” tekad Mahasiswa Jurusan Pendidikan Geografi 2014 (Roni).